Kebutuhan
untuk fleksibilitas, kecil, liat dan kode yang netral terhadap platform mengantar
tim mempelajari implementasi Pascal yang pernah dicoba. Niklaus Wirth, pencipta bahasa Pascal
telah merancang bahasa portabel yang menghasilkan intermediate code untuk mesin
hipotesis. Mesin ini sering disebut dengan mesin maya (virtual machine). Kode
ini kemudian dapat digunakan di sembarang mesin yang memiliki interpreter.
Proyek Green menggunakan mesin maya untuk mengatasi isu utama tentang netral
terhadap arsitektur mesin.
Karena
orang–orang di proyek Green berbasis C++ dan bukan Pascal maka kebanyakan
sintaks diambil dari C++, serta mengadopsi orientasi objek dan bukan prosedural.
Mulanya bahasa yang diciptakan diberi nama ”Oak” oleh James Gosling
yang mendapat inspirasi dari sebuah pohon yang berada pada seberang kantornya, namun
dikarenakan nama Oak sendiri merupakan nama bahasa pemrograman yang telah ada
sebelumnya, kemudian SUN menggantinya dengan JAVA. Nama JAVA sendiri
terinspirasi pada saat mereka sedang menikmati secangkir kopi di sebuah kedai
kopi yang kemudian dengan tidak sengaja salah satu dari mereka menyebutkan kata
JAVA yang mengandung arti asal bijih kopi. Akhirnya mereka sepakat untuk
memberikan nama bahasa pemrograman tersebut dengan nama Java.
Produk pertama proyek Green adalah Star 7
(*7), sebuah kendali jarak jauh yang sangat cerdas. Dikarenakan pasar masih
belum tertarik dengan produk konsumer cerdas maka proyek Green harus menemukan
pasar lain dari teknologi yang diciptakan. Pada saat yang sama, implementasi
WWW dan Internet sedang mengalami perkembangan pesat. Di lain pihak, anggota
dari proyek Green juga menyadari bahwa Java dapat digunakan pada pemrograman
internet, sehingga penerapan selanjutnya mengarah menjadi teknologi yang
berperan di web. /* J.E.N.I */
Tidak ada komentar:
Posting Komentar